Hati tidak pernah memilih. Hati dipilih. Karena ia selalu tahu kemana harus berlabuh

Dee Lestari – Perahu Kertas

 

Itulah salah satu kutipan yang sangat membekas saat kita membaca novel Perahu Kertas yang ditulis Dee Lestari. Bukan hanya Perahu Kertas, beberapa novel lainnya pun juga berhasil menarik perhatian dan memiliki tempat tersendiri di hati para pembacanya. Sebut saja, seperti serial Supernova, Madre, Filosofi Kopi, Rectoverso, Aroma Karsa, dan yang terbaru Di Balik Tirai Aroma Karsa.

Namun, jauh sebelum menjadi penulis, sebenarnya Dee sudah berkarier lebih dulu dalam bidang musik. Lagu-lagu yang diciptakannya juga sering dibawakan oleh para penyanyi Tanah Air dan sering menjadi soundtrack film untuk adaptasi novelnya. Berikut deretan karya-karya yang dibuatnya, mulai dari musik hingga buku.

 

Sebagai Musisi

Wanita lulusan Universitas Parahyangan jurusan Hubungan Internasional, ini mengawali karier sebagai seorang musisi. Awalnya Dee Lestari menjadi backing vocal Iwa.K, Chrisye, dan deretan penyanyi lainnya. Ia juga pernah membuat trio bernama Rida, Sita, Dewi atau RSD dengan lagu andalannya berjudul ‘Antara Kita’, dan ‘Kusadari’ yang hits di tahun 90-an.

Di 2006, Dee mencoba kembali fokus ke karir bermusiknya dengan merilis album solo yang berjudul Out Of Shell. Album ini dirilis secara indie, berisikan delapan lagu berbeda dengan single berjudul Simply.

Meskipun sudah tidak tergabung dalam RSD, namun hingga kini Dee Lestari masih aktif bernyanyi dan menciptakan lagu. Terbukti lagu-lagu yang diciptakannya melejit, sebut saja seperti ‘Kali Kedua’ yang dinyanyikan Raisa Andriana, ‘Firasat’ oleh Marcel Siahaan, dan ‘Perahu Kertas’ oleh Maudy Ayunda. Beberapa yang dinyanyikannya sendiri, seperti ‘Malaikat Juga Tahu’ dan ‘Peluk’.

 

kapanlagi.com

Sebagai Penulis

Sukses menjadi musisi, tak berhenti sampai di situ, Tahun 2001 Dee Lestari muncul dengan menerbitkan novel “Supernova : Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh” (KPBJ)  secara indie yang kerennya langsung menjadi Best Seller.  Novel yang menggabungkan fiksi dan sains ini tidak mudah dipahami orang kebanyakan, bahkan dinilai ‘ketinggian’ untuk beberapa lainnya.

Beberapa bukunya juga sudah diterbitkan dalam berbagai bahasa, seperti Perahu Kertas yang diterjemahkan dalam Bahasa Inggris pada April 2017 oleh Tifanny Tsao, seorang penulis dan translator keturunan Indonesia – Tionghoa yang lahir di Amerika Serikat.

Terbaru, pada Mei 2019 lalu, buku antologi Filosofi Kopi diterbitkan dalam Bahasa Jepang oleh salah satu penerbit di Jepang bernama Sofia Press. Buku tersebut diterjemahkan oleh Keiko Nishino dan Hiroaki Kato. Terbit perdana pada 2006, Filosofi Kopi mengisahkan bagaimana perjuangan seorang yang memiliki hobi terhadap kopi dan memaknai kopi dari sudut pandang kehidupan. Buku ini dianugerahi sebagai karya sastra terbaik tahun 2006 oleh majalah Tempo. Pada tahun yang sama, Filosofi Kopi juga berhasil dinobatkan menjadi 5 Besar Khatulistiwa Award kategori fiksi.

Buku non fiksi pertamanya, juga terbit di tahun ini berjudul Di Balik Tirai Aroma Karsa yang mengungkap tentang rahasia kepenulisan Dee Lestari selama 17 tahun berkarya. Selain itu, buku ini juga menceritakan berbagai fakta menarik dibalik cerita novel Aroma Karsa.

Karena kesuksesan karyanya, wajar kalau ia dianugerahi sebagai Writer of The Year dari IKAPI di tahun 2016 dan 2018. Bukan itu saja, Aroma Karsa juga menyabet gelar sebagai Book of The Year dari IKAPI di tahun 2018.

Buku dan Film

Dee sepertinya mampu membuktikan bahwa melalui buku atau pun film, karyanya mampu menghibur banyak orang. Sebagian besar karya Dee yang difilmkan pun meraih banyak penghargaan, seperti ‘Perahu Kertas’ yang mendapat penghargaan dari Festival Film Bandung sebagai Penata Musik Terpuji yang diperoleh oleh Andhika Triyadi. Film dari adaptasi novelnya yang juga mengikuti kesuksesan ‘Perahu Kertas’, seperti ‘Rectoverso’ (2013), ‘Madre’ (2013), ‘Supernova: Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh’ (2014), ‘Filosofi Kopi 1’ (2015) dan ‘Filosofi Kopi 2’ (2017).

 

 

Bagaimana? Hebat kan karya yang dihasilkan Ibu Suri kita yang satu ini. Nggak heran kalau Ibu Suri selalu mendapat tempat tersendiri di hati para penggemarnya. Kira-kira dari semua karyanya, mana belum kamu baca? tonton? Atau dengar?

Yuk baca novel-novel Dee lainnya. Apalagi, ada buku terbarunya, Di Balik Tirai Aroma Karsa yang masih pre-order hingga 30 Juni 2019. Stok sangat terbatas karena edisi bertanda tangan! Yakin nih mau melewatkan kesempatan gitu aja? Segera ikuti PO-nya di sini.

Awita Ekasari/Mizanstore

Bagikan ke Sekitarmu!
Dee Lestari : Mengenal Mak Suri, Sosok Inspirasi Nan Berprestasi