Apa yang ingin kamu capai dalam hidup ini? Kebahagiaan? Ketenangan jiwa? Sudahkah kamu mendapatkannya selama ini? Barangkali dengan mulai mengetahui Ikigai-mu, kamu bisa mencapai kebahagiaan yang kamu inginkan itu.
Apa itu Ikigai?
Ikigai adalah tujuan hidup. Sesuatu yang mencangkup keseluruhan tujuan dari yang ingin kamu capai selama ini. Sebuah konsep pemikiran yang datang dari negeri sakura, Jepang. Konsep ini bukan hanya dapat dipergunakan di negara itu saja, melainkan sangat baik diterangkap di seluruh dunia. Mari mengenal konsep Ikigai.
Amati gambar diagram irisan berikut dan pahamilah.
kenali dirimu, capai Ikigai-mu
Mari kita mulai dari penjelasan 2 hal yang beririsan terlebih dahulu.
Ketika hal yang kamu lakukan itu adalah sesuatu yang kamu cintai dan kamu merasa ahli di bidang itu, itulah passion-mu. Ketika hal yang kamu lakukan adalah sesuatu yang kamu cintai dan sesuai dengan kebutuhan khalayak, itulah misimu. Ketika hal yang kamu lakukan adalah sesuatu yang kamu kuasai dan kamu mendapatkan bayaran, itulah profesimu. Terakhir, ketika hal yang kamu lakukan adalah sesuatu yang sesuai dengan kebutuhan khalayak dan kamu mendapatkan bayaran karenanya, itulah pekerjaan (vocation)-mu.
Selanjutnya, mari mulai pahami 3 hal yang beririsan sekaligus dalam diagram irisan ini.
Ketika hal yang kamu lakukan itu adalah hal yang kamu cintai, kamu kuasai, dan kamu mendapatkan bayaran karenanya, biasanya kamu akan merasa terpuaskan. Akan tetapi, kamu akan tetap memiliki perasaan yang mengganjal karena ada satu bagian yang kurang; hal yang kamu lakukan tidak sesuai dengan yang dibutuhkan banyak orang.
Ketika yang kamu lakukan itu adalah hal yang kamu cintai, kamu kuasai, dan sesuai dengan yang dibutuhkan banyak orang, biasanya kamu akan merasa menjadi orang yang berguna. Betapa menyenangkannya menjadi berguna, bukan? Sayangnya, kamu tidak dapat memenuhi kebutuhanmu sendiri karena hal itu tidak menghasilkan bayaran yang tepat untukmu.
Ketika yang kamu lakukan itu adalah sesuatu yang kamu cintai, sesuai dengan yang dibutuhkan banyak orang, dan kamu juga mendapatkan bayaran karenanya, kamu cenderung merasa senang dan bersemangat. Di sisi lain, kamu terus merasa khawatir karena, ya, itu bukanlah sesuatu yang benar-benar kamu kuasai sepenuhnya.
Ketika kamu melakukan itu sesuatu yang sesuai dengan yang dibutuhkan banyak orang, kemudian mendapatkan bayaran karenanya, dan kamu merasa ahli dalam menanganinya, pada saat itulah kamu akan memeroleh kenyamanan. Akan tetapi, di dalam hati kamu akan merasa hampa, merasa selalu saja ada yang kurang, karena hal yang sedang kamu lakukan itu bukanlah sesuatu yang kamu cintai seutuhnya.
Seperti itu yang kamu alami selama ini, bukan? Seakan-akan, kamu harus mengorbankan satu hal untuk hal lain. Kamu belum pernah merasa betul-betul utuh; semua yang kamu inginkan belum menjadi satu. Apakah mendapatkan segala hal secara utuh, merupakan sesuatu yang fana, sesuatu yang tidak akan pernah kamu miliki sepanjang hidupmu?
Lihatlah diagram itu. Lihat titik tengahnya. Kamu bisa mendapatkan semuanya, sesuatu yang kamu cintai, sesuatu yang sangat kamu kuasai, sesuatu yang dibutuhkan semua orang, dan tentu saja kamu bisa hidup dengan hal itu karena kamu mendapatkan bayaran yang pantas atasnya, semua secara utuh; itulah yang disebut Ikigai.
Lantas pertanyaan selanjutnya, bagaimana cara mencapai Ikigai itu?
Untuk menemukan Ikigai-mu, kamu perlu menengok ke dalam dirimu. Kamu perlu melakukan perjalanan yang jauh ke dalam diri, mengenal dirimu sendiri. Mungkin hal ini terlalu abstrak bagimu. Akan tetapi, ini bukanlah sesuatu yang tidak mungkin dilakukan.
Tanyakan pada dirimu. Apakah samu sudah mencapai Ikigai-mu?
(terinspirasi dari posting Adjie Santosoputro yang sempat diviralkan Benzbara, disertai artikel-artikel lain untuk tambahan informasi)
[Hanung W L/ Copywriter Mizanstore]