Sejak awal penulisannya, Rapijali membawa Dee Lestari dalam banyak pilihan yang “rumit”. Misalnya, memilih antara setia pada setting tahun ’90-an atau membawa Rapijali ke masa kini, antara jadi #TimOding atau #TimRakai, dan masih banyak “antara” lainnya.
Termasuk juga karena segmen Rapijali adalah anak muda, buku ini harus dikemas dengan pas. Padahal, draf penulisan Rapijali selesai pada angka 124.000 kata, lalu ketika proses penulisan ulang, angka itu “memuai” menjadi 135.000 kata. Jika dibandingkan dengan Aroma Karsa (700 halaman), berisikan 110.000 kata.
“Ketika Rapijali dirilis sebagai produk hibrida—cerbung digital dan buku cetak—ia kembali berada di sebuah “antara”. Sebagai cerbung, Rapijali harus diperlakukan sebagai penggalan demi penggalan yang menyisakan rasa penasaran bagi pembaca cerbung. Faktor itu tidak perlu diperhitungkan bagi pembaca buku cetak yang langsung punya akses membaca cerita secara utuh. Sebaliknya, pembaca cetak juga perlu dilindungi dari potensi spoiler para pembaca digital yang membaca cerita lebih dahulu.” – Dee Lestari
Dalam postingan blog-nya, Dee Lestari menyebutkan bahwa Rapijali 2 akan segera dirilis. Masih di tahun yang sama dan hanya dalam hitungan beberapa bulan lagi.
“Pas ketika dibagi lagi ceritanya akan lebih tebal, secara jumlah halaman. Teman-teman yang galau, jawaban sudah pasti akan lanjut ke Rapijali 2,” ungkap Dee.
Untuk kamu yang belum membaca Rapijali 1: Mencari, segera pesan bukunya di website mizanstore.com atau Mizanstore di marketplace kesayangan kamu. Dan untuk kamu yang sudah membaca Rapijali 1, tunggu sebentar, ya, karena Rapijali 2 segera bisa kamu dapatkan 🙂
sumber:https://deelestari.com/rapijali-mengapa-serial/,
https://bentangpustaka.com/dee-lestari-bocorkan-novel-rapijali-2-rilis-pertengahan-tahun-ini/
Gendhis Savitri/ Content Writer Mizanstore