Kalau mendengar nama Pidi Baiq, pasti yang teringat adalah cerita Dilan dan Milea yang sukses membuat para penonton dan pembaca novelnya merasakan baper-baperan. Pidi Baiq atau yang akrab disapa Surayah ini, mulai dikenal sejak novel Dilan yang ditulisnya sukses menjadi salah satu film terlaris dan novelnya pun masuk dalam jajaran buku best seller.

Namun, tahukah kamu kalau sebenarnya Pidi Baiq bukan hanya terkenal sebagai penulis saja? Bisa dibilang ia adalah penulis serba bisa yang karya-karyanya luar biasa. Mulai dari buku, film, sampai bermusik, semuanya ada. Usut punya usut, Surayah memang pernah menjabat sebagai Dekan di ITB, kampus almamaternya. Wah hebat ya?

Nah kamu mau tahu karya apa lagi yang dibuatnya? Berikut Mizanstore rangkum selengkapnya!

 

Sebagai Musisi

Pidi Baiq rupanya juga seorang musisi sejati loh! Terbukti ia telah menciptakan hampir 15 lagu yang  menjadi soundtrack dalam film Dilan. Beberapa lagu hitsnya, seperti Rindu Sendiri, Berpisah, Dan Bandung, Dulu Kita Masih Remaja, dan Kau Ada, sudah dinyanyikan oleh para penyanyi Tanah Air, seperti Iqbaal Ramadhan, Danilla, Hanin Dhiya, dan Vanesha Prescilla. Surayah memang ahlinya dalam membuat lirik yang khas, salah satu lagunya yang berjudul Doakan Ayah memiliki makna yang mendalam tentang esensi kerinduan dan keinginan anak untuk lebih banyak bermain dengan ayah.

Lagu lainnya yang berjudul Koboy Kampus juga ditulisnya semasa menjadi mahasiswa. Dikutip dari tabloidbintang.com, Pidi Baiq menuturkan bagaimana lagu ini.  

Lagu ‘Koboy Kampus’ cukup unik karena musiknya tidak terpaku pada satu jenis musik. Yang pasti enak didengar lah,” ujar Pidi Baiq.

Bersama dengan The Panasdalam Pidi Baiq akan segera merilis single Koboy Kampus sebelum filmnya tayang di bioskop.

Buat kamu yang belum tahu apa itu The Panasdalam, The Panasdalam didirikan pada 18 Agustus 1995 di salah satu ruangan kuliah yang ada di kampus ITB. Arti The Panasdalam sendiri adalah akronim dari The-nya dari atheis, Pa-nya dari paganisme, Nas-nya dari Nasrani, Da-nya dari Hindu-Buddha, Lam-nya dari Islam.

Baca juga.

Tak Hanya Menulis Dilan, Pidi Baiq juga Pandai Membuat Ilustrasi Prangko

Kenal Lebih Dekat dengan Pidi Baiq

 

Sebagai Penulis

Kalau yang satu ini, nggak usah diragukan lagi. Terbukti buku-bukunya laris dan masuk dalam jajaran buku best seller. Total Pidi Baiq telah menelurkan sebanyak 16 buku yang semuanya selalu berhasil mencuri perhatian. Beberapa bukunya, seperti Drunken Monster, Drunken Molen, dan Drunken Mama, begitu digemari karena ceritanya yang nyeleneh dan khas ala Ayah Pidi Baiq. Buku lainnya, seperti Dilan: Dia adalah Dilanku Tahun 1990, Dilan 1991, dan Milea: Suara dari Dilan sampai sekarang masih banyak dicari.

Bahkan buku terbaru Surayah yang terbit pada Maret 2019 kemarin, sukses mengobati kerinduan para pembacanya. Berjudul Puisi Cap Pistol, buku berwarna hijau ini berisi kumpulan puisi khas yang nyeleneh dan unik.

Nah, karena itulah tak heran jika ia dinobatkan sebagai Writer of The Year dalam IKAPI AWARDS 2017. Bukan itu saja loh! Novel Dilan: Dia adalah Dilanku Tahun 1990 bahkan dinobatkan sebagai buku fiksi terbaik ajang  Anugerah Buku Asean 2018 yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia. Keren!

 

Sebagai Sutradara

Musisi sudah, penulis buku juga sudah. Satu lagi kebisaan yang dilakukannya, menjadi sutradara untuk film Baracas. Film ini menceritakan tentang sekumpulan orang yang patah hati kemudian membentuk perkumpulan yang disebut Baracas. Baracas sendiri adalah kepanjangan dari Barisan Anti Cinta Asmara. Film ini adalah debut pertamanya menjadi seorang sutradara di tahun 2017.

Gimana? Multitalent banget kan? Semuanya bisa ia lakukan. Nggak heran deh kalau Surayah punya banyak penggemar mulai dari remaja, anak-anak, hingga orang tua.

Ditunggu karya-karya selanjutnya Ayah, jangan lama-lama, karena rindu itu berat.

 

Awita Ekasari/Mizanstore

 

Bagikan ke Sekitarmu!
Kenalan Sama Surayah, Sosok Inspiratif Nan Kreatif