Unggahan Ria Ricis ketika pamit dari YouTube mengagetkan banyak penggemarnya yang biasa disebut dengan The Ricis.  Belum habis cuitan rindu Ricis, 2 hari kemudian Ria Ricis langsung kembali mengunggah video di YouTube dan menyatakan dia kembali lagi demi The Ricis yang masih menginginkan kehadirannya.

Atta Halilintar yang biasa menggunakan YouTube sebagai platform, tiba-tiba memberikan cuitan di Twitter sampai menjadi trending topic. Uniknya, banyak yang tidak suka kehadiran Atta di Twitter dan memblokir akunnya, yang kemudian ditanggapi para pendukung Atta dengan menyuarakan dukungannya melalui tagar #KembalikanAtta.

Sebelum Atta, Twitter juga diramaikan dengan kedatangan kembali Arif Muhammad, pemilik akun @poconggg. Si Pocong Twitter ini beberapa tahun lalu sempat menjadi primadona twitter sebelum menjadi seorang content creator dengan platform Youtube.

‘Pamit Balik Lagi’ Saat Ini Menjadi Tren di Sosial Media.

Bulan Ramadhan lalu, Gojek sempat menghapus semua postingannya di Instagram dengan alasan ingin menyucikan diri di bulan puasa, kembali ke fitri. Lalu, kemarin Tokopedia juga menghapus seluruh postingannya di Instagram, juga logo perusahaannya dengan tujuan untuk memperingati 10 tahun berdirinya perusahaan tersebut.

Era digital menurut Rhenald Kasali membuat perusahaan dan public figure harus cerdas dalam menyiapkan strategi marketing yang menarik. Tidak hanya sekadar menggunakan bintang terkenal, dikemas dengan elegan atau mewah, tapi harus membuat orang penasaran, membicarakan, dan menantikannya.

Baca juga.

Alasan Sebenarnya Penggunaan Tagar dari yang Umum Hingga Populer

Apabila suatu merek atau seorang public figure sudah menjadi trending topic di Twitter dan YouTube, maka bisa dibilang mereka sudah berhasil dalam menjalankan strategi marketing. Karena di era informasi ini, kekuatan ada pada konsumen. Konsumen di era #MO tidak hanya mengonsumsi, mereka terlibat aktif melakukan sharing dan shaping, bahkan turut me-review, sehingga tak jarang dapat memancing keriuhan di sosial media.

Kamu mau tahu lebih banyak seputar #MO? Baca selengkapnya dalam buku terbaru Rhenald Kasali, #MO:Mobilisasi dan Orkestrasi. Menjelaskan bagaimana mobilisasi dan orkestrasi baru dalam connected society dengan mengangkat tema yang sederhana, konkret, emosional, dan dapat dibuat cerita yang menarik dan menggugah. Penggunaan #MO boleh jadi sebuah alat untuk menyebarkan isu tanpa terkesan menggurui.

Selamat datang di era #MO.

Melati/Expose

Bagikan ke Sekitarmu!
Di Balik Fenomena Tren “Pamit Balik Lagi” yang Hits Saat Ini
Tag pada: